Rabu, 19 September 2012

KONSEP DIRI(secondtask)



Bag I
Aku dan Cerita Citaku
Tulisan ini akan aku mulai dengan cerita awal mula mimpiku terbentuk. Dulu sewaktu SMA aku pernah tak sengaja membaca sebuah buku mengenai kesuksesan dalam berwirausaha yang buku tersebut dimiliki oleh saudaraku. Seketika itu akupun langsung tertarik tentang pokok pembahasan yang diulas dalam buku tersebut. Di dalam buku tersebut mengulas kisah perjuangan seorang pengusaha yang berjuang memulai usahanya dari awal dan dengan modal nol. Walaupun tak memiliki modal sama sekali, pengusaha tersebut tetap bias membuka sebuah usaha dibidang makanan yang mana modalnya hasil pinjaman dari teman-temannya. Mulai dari gerobak untuk berdagang, hingga bahan pokok pembuatan produk makanannya. Dari usaha tersebut, dia mencoba untuk menawarkan seuatu yang berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya dan ternyata hal tersebut membuahkan hasil yang luar biasa. Dalam satu tahun, ia sudah dapat mengembalikan pinjaman modal dari teman-temannya tersebut. Bahkan diapun bisa membeli sebuah lahan untuk usahanya tersebut. Dan kinipun, sudah banyak cabang-cabang yang buka hampir di seluruh kota di Indonesia dengan menggunakan system freindcaise. Sekarang, diapun sudah memetik hasil yang maksimal dari usahanya tersebut.
Dari cerita tersebut, dirikupun memetik banyak sekali pelajaran yang berharga guna menyusun cita-citaku kelak. Ya, aku bermimpi dan bercita-cita kelak diriku bisa menjadi pengusaha yang sukses seperti oaring dalam ceritaku tersebut. Akupun juga cocok sekali dengan bidang ini setelah aku melihat kemampuanku dari tes IQ yang aku ikuti sewaktu SMA. Di dalam data hasil tes tersebut, diriku ternyata unggul dalam imajinasi, bergerak dalam luar ruangan, suka bergaul, mudah menerima hal baru, terbuka, dan kreatif. Dari situlah aku seketika optimis dan percaya bahwa wirausaha adalah bidangku yang harus aku perjuangkan.
Mimpi dan cita-citaku pertama adalah mendirikan usaha clothing distro yang bertemakan Nasionalisme. Ide ini tercipta ketika aku dan teman-temanku sedang berbincang-bincang mengenai bagaimana caranya membranding Negara Indonesia agar lebih terkenal di kancah Internasional karena kita bisa melihat bahwa Bali, Jakarta, Solo, dan kota-kota di Indonesia lainnya lebih terkenal dari pada Negara Indonesia sendiri. Maka tercetuslah ide membuat sebuah souvenir asli produk Indonesia berupa kaos yang bertemakan Indonesia. Awal mula merealisasikan ide usahaku ini adalah dengan mengikuti ajang kretivitas mahasiswa yaitu PKM. Di sini aku ingin mencoba melihat apakah ideku ini berprospek cerah ataukah tidak disamping juga untuk mencari modal usaha. Tanpa aku duga-duga ternyata ideku tersebut lolos seleksi dan dianggap pantas untuk mendapatkan dana demi keberlangsungan usahaku tersebut. Dan sekarang tinggal menunggu waktu hal tersebut terwujud.
Mimpi dan cita-citaku yang kedua adalah menderikan sebuah usaha dibidang pangan. Motivasiku adalah saat melihat realita bahwa sebagian penduduk Indonesia masih kekurang pangan khususnya beras padahal negara ini adalah lumbungnya padi lalu mengapa penduduk negeri ini masih saja kesulitan dalam membeli beras?? Itulah pertanyaan yang hingga kini masih terus tertanam dalam pikiranku sehingga dirikupun ingin sekali mempunyai destinasi bisnis dalam bidang pangan yang mana nantinya bisa memecahkan permasalahan krisis pangan tersebut
Mimpi dan cita-citaku berikutnya adalah memiliki sebuiah keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah.
Itulah beberapa planning-planning yang sudah aku tanamkan dalam diriku. Aku bertekad, bahwa 3 tahun kedepan aku bisa mewujudkan semua mimpi dan cita-citaku tersebut dengan semangat dan kegigihan yang tinggi.

Bag II
Ceritaku Untuk Temanku (Deby)
Cerita ini aku tulis akibat kekagumanku pada seorang teman kuliahku. Dia seorang perempuan, namun kreatifitas dalam berbisnis tidak kalah dengan yang lainnya bahkan seorang laki-laki sekalipun. Dia adalah Deby Norina seorang perempuan yang bertempat tinggal di Sukoharjo. Awal pekenalanku dimulai saat awal semester di perkuliahan. Saat itu aku mendapatkan tugas kelompok bersamanya dan beberapa teman yang lain. Dalam tugas tersebut aku mendapat amanah menjadi ketua kelompok yang mana tentu aku harus bertanggung jawab terhadap kelompokku tersebut. Dimulai dengan meminta kontak handphone hingga diskusi kapan tugas kelompok kita mulai berjalan. Dari sinilah mulai kedekatanku dengan teman-temanku terutama Deby dimulai. Aku muali intensif memberitahukan mengenai rancangan tugas-tugas dan kapan tugas tersebut harus diselesaikan.
Ada suatu kejadian yang menarik yang mana kau harus mengunjungi ketempat tinggalnya demi menyelesaikan tugas tersebut. Dari situlah kau mulai sedikit-sedikit ngobrol dengannya dan lama kelamaan aku mulai merasa enak berteman dengannya. Ada beberapa hal yang aku suka darinya seperti dia pandai dalam berdandan, lucu, suka bercanda, dan memiliki etos dalam bekerja yang tinggi. Mengenai etos bekerja yang tinggi aku melihat dari dia bekerja dan berwirausaha. Aku pernah bertemu dengan dia saat dia menjaga sebuah stand pakaian di salah satu clothing ternama. Dia tetap terlihat professional dalam bekerja walau melihat ada temannya yang menemuinya. Dan juga dari dia berwirausaha berjualan tas. Mungkin dialah satu-satunya teman perempuan yang sudah muali sadar dalam mencari uang sendiri dengan berwirausaha.
Namun diapun juga memilki beberapa hal yang menurutku tidak pas untunya. Dia memiliki sifat yang sedikit moderat sehingga terkesan harus berteman dengan orang tertentu. Diapun juga sedikit apatis dalam pelajaran dan tugas-tugas padahal itu adalah kewajibannya sebagai mahasiswa. Dan masih banyak lagi hal-hal yang sebenarnya tidaj cocok untuknya.
Itulah sedikit gambaran mengenai sosok temanku yang bernama Deby Norina. Semoga saja tulisan ini bisa bermanfaat dan menghibur. Sekian.

By:      
Deska Luqman Age Pradana
Manajemen Administrasi
D1511027

1 komentar: